Dunia Usaha Bergantung pada Situasi Global

Cuplik.Com - JAKARTA: Kondisi bisnis pada kuartal I/2009 turun dibandingkan tiga bulan terakhir tahun lalu. Hal ini tampak pada indeks tendensi bisnis pada tiga bulan pertama tahun ini yang hanya 96,91 atau turun dari kuartal IV/2008 yang mencapai 102,19.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan, penurunan terjadi karena adanya koreksi terhadap persepsi pendapatan usaha,kapasitas produksi seiring pelemahan ekspor, dan pengurangan jam kerja. “Pesimisme dunia usaha pada kuartal I lalu terpengaruh krisis ekonomi global,” ujarnya di Jakarta belum lama ini. Indeks tendensi bisnis dirilis oleh BPS bersama Bank Indonesia (BI) setiap tiga bulan setelah melakukan survei terhadap perusahaan besar dan sedang.Adapun responden yang terlibat sebanyak 2.300 perusahaan dari kedua skala tersebut.

Rusman menyebutkan, indeks paling pesimistis terjadi pada triwulan I/2006 silam,yakni 95,12 karena saat itu terdorong kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Oktober 2005.Adapun penurunan kondisi bisnis pada triwulan I/2009 terjadi pada enam sektor ekonomi dengan persepsi pesimistis tertinggi di industri pengolahan, yaitu 89,86. Industri pengolahan membukukan koreksi pendapatan usaha terbesar. Sebaliknya, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha tertinggi.Indeks tendensi bisnis ketiganya tercatat 107,88. Sektor listrik, gas, dan air bersih juga menunjukkan Indeks tendensi bisnis yang cukup tinggi pada triwulan I mencapai 105,38.

Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, situasi global saat ini belum terlepas dari bayangan krisis. Hal itu membuat kalangan dunia usaha cenderung lebih konservatif dengan membuat kalkulasi yang hatihati.“ Walaupun mungkin beberapa dari mereka cukup yakin situasi politik saat ini akan berdampak baik,”katanya.