Hal itu dimaksudkan untuk menambah tingkat pertumbuhan usaha Ciputra yang kuartal I-2009 mencatat laba bersih sebesar Rp53,8 miliar.
"Tahun ini kita fokuskan ekspansi proyek ke luar Jawa. Kita sudah kembangkan proyek di Lampung, Banjarmasin, Palembang, dan Balikpapan. Proyek baru akan dibangun di Makassar dan Pangkalpinang semester dua ini. Segmen tetap residensial dan komersial menengah atas," ujar Direktur Utama Ciputra Development Tulus Santoso, dalam konferensi pers Investor Day, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (12/5/2009).
Diakuinya, pendapatan pasar perumahan pada awal 2009 sedang melesu karena situasi perbankan yang masih mengerem kredit dan tingkat suku bunga yang masih pada level tinggi.
"Ini yang membuat pasar agak sepi. Hanya saja, mudah-mudahan masuk semester II dan setelah pemilu beres, perbankan penyedia KPR akan mulai agresif lagi," ungkapnya.
Meski pada kuartal I-2009 Ciputra mengalami penurunan margin laba usaha (hanya sebesar Rp47,2 miliar), namun perseroan tetap menggulirkan proyek residensial mewah di Pangkalpinang dan Makassar.
Untuk Pangkalpinang, bahkan Ciputra merencanakan pembangunan 600 unit residensial yang diharapkan dapat selesai dalam waktu empat tahun dengan harga Rp500 juta hingga Rp1 miliar per unit.
"Sasaran kita memang menengah atas. Sekarang sedang disiapkan infrastrukturnya. Lihat bunga KPR kalau lancar akan langsung launch. Rencana Agustus, tapi masih lihat situasi KPR," paparnya.
Di sisi lain, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expanditure/capex) 2009 ditargetkan naik menjadi Rp1 triliun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp600 miliar.
Hal itu dikarenakan adanya peningkatan dua proyek besar di luar Pulau Jawa. Untuk laba bersih sendiri, ditargetkan meningkat 15-20 persen. "Kalau target itu tercapai baru akan kita propose untuk pembagian dividen," tukasnya.