

Cuplikcom - Indramayu - Camat Bongas, Deddy Irawan, S.Sos., M.A.P., menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dengan menghadiri langsung perhelatan akbar adat desa Unjungan Astana Buyut Tundagan.
Acara sakral yang digelar secara rutin ini dipusatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Margamulya, Blok Tundagan, pada Jumat (14/11/2025).
Kehadiran Camat Deddy Irawan dalam rangkaian acara adat ini menjadi sorotan utama, menandakan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan pemangku adat setempat. Beliau hadir didampingi oleh beberapa staf kecamatan, berbaur bersama ribuan warga yang tumpah ruah memenuhi lokasi. Deddy Irawan tampak antusias mengikuti setiap prosesi yang merupakan warisan turun temurun.
Acara adat desa Unjungan adalah tradisi tahunan di Kabupaten Indramayu, yang dilaksanakan secara turun temurun, bertujuan untuk menghormati leluhur dan mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya dan wujud kebersamaan warga dalam memupuk gotong royong. Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan ritual ziarah.
Pada lesempatan itu, Camat Deddy Irawan menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur budaya.
“Tradisi Unjungan ini bukan hanya sekadar acara, tetapi adalah cerminan identitas kita, kekayaan kita yang tak ternilai harganya,” ujarnya.
Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut aktif merawat tradisi ini agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Kepala Desa Margamulya, Abdul Hadi, yang turut mendampingi Camat, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah kecamatan.
Sementara itu, antusiasme masyarakat terlihat jelas. Mereka datang dari berbagai penjuru desa, bahkan dari desa tetangga, menunjukkan bahwa acara ini telah menjadi magnet budaya yang mampu mempersatukan warga dalam suasana kekeluargaan yang erat.
Secara sosial, perhelatan ini memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai ajang ritual keagamaan dan penghormatan, Unjungan Astana Buyut Tundagan juga berfungsi sebagai ruang silaturahmi tahunan, tempat warga kembali memperkuat jalinan komunikasi, gotong royong, dan kepedulian antar sesama, jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern.
Diharapkan, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, tradisi seperti Unjungan Astana Buyut Tundagan akan terus lestari dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga warisan budaya. Kehadiran Camat Bongas menjadi penegasan bahwa pemerintah siap berdiri di garda depan pelestarian budaya lokal.