Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (28/4) menguat 20 poin menjadi 10.810/10.860 per dolar AS, dibandingkan posisi kemarin di level 10.830/10.840. Berdasarkan data Bloomberg pukul 17.13 WIB, rupiah juga terapresiasi 5 poin (0,04%) ke 10.835 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Rosady TA Montol mengatakan, rupiah hari ini sebenarnya diterpa banyak sentimen negatif. Namun, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tengah pelemahan bursa regional, mampu menyegarkan kembali mata uang lokal ini.
"Indeks saham menjadi mixed sentiment yang membuat pergerakan rupiah sideways serta mampu menahan pelemahan rupiah lebih lanjut," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (28/4).
Sore ini, IHSG di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat 19,834 poin (1,26%) menjadi 1.595,915. "IHSG masih bisa menguat 15 poin dan menjadi buffer bagi pergerakan rupiah," jelasnya.
Menurut Rosady, tekanan terhadap rupiah, terkait meningkatnya kebutuhan dolar AS dari sektor korporasi di akhir bulan. Hal ini dilihat dari supply-demand dolar AS menjelang tutup bulan.
Selain itu, sentimen negatif juga berasal dari penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, menyusul berkurangnya risk apetite (keberanian mengambil risiko). Hal ini terindikasi dari melorotnya indeks global.
Pasar masih khawatir dengan kondisi pasar finansial dunia dan flu babi yang diekspektasikan dapat mengganggu perdagangan internasional. Keraguan pasar terhadap kondisi global, menjadi alasan investor beralih ke dolar AS sebagai save haven.
Ketika terjadi ketidakpastian dan ketidakpercayaan di pasar, investor akan beralih ke dolar untuk mengamankan portofolionya. "Hal ini menyebabkan aksi buru mata uang AS dan mendorong penguatan dolar terhadap major currency," imbuhnya
Namun, ia meyakini Bank Indonesia masih tetap menjaga volatilitas rupiah sehingga tetap stabil di level aman. "BI tetap menjaga rupiah supaya tidak bergerak fluktuatif," pungkasnya.
Nilai tukar rupiah sore ini terpantau ditransaksikan di level 7.639 terhadap dolar Australia, di angka 14.104 terhadap mata uang gabungan negara Eropa dan di level 7.224 atas dolar Singapura.
Sementara mata uang kawasan ditransaksikan bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,79% ke level 95,999, dolar Singapura merosot 0,19% ke angka 1.501, dolar Australia naik 1,16% ke posisi 0.7018, peso Filipina terjun 1,01% ke 48.986, dan dolar New Zealand melambung 1,70% ke angka 0.556 per dolar AS.
Sedangkan dolar Taiwan terkoreksi 0,19% ke posisi 33.787, won Korsel turun 0,75% ke level 1.358, yuan China terangkat 0,008% menjadi 6.826, rupee India terdepresiasi 0,45% ke angka 50.478, ringgit Malaysia jatuh 0,86% ke posisi 3.630, dan baht Thailand terapresiasi 0,04% terhadap dolar AS menjadi 35.445.