Ketua DPC Partai Ummat Pardasuka (Cuplik.com)
Cuplikcom - Pringsewu - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Ummat kecamatan Pardasuka, Ahsani Taqwin, berharap masyarakat tidak gaduh menyikapi perbedaan dalam penetapan Idul Fitri tahun ini.
"Perbedaan itu suatu hal yang lumrah, sudah menjadi sunnatullah, jadi tidak perlu lah kita besar-besarkan apalagi sampai terjadi kegaduhan," kata Ahsani, Jumat (21/4/2023).
Dilanjutkan Ahsani, perbedaan dalam penetapan Idul Fitri muncul karena adanya perbedaan pendapat dalam metode penentuan 1 Syawal. "Jika saudara-saudara kita dari Muhammadiyah kan menggunakan metode hisab wujudul hilal, artinya berapa derajat pun hilal yang nampak itu sudah masuk dalam kriteria," terangnya.
Sementara, lanjut Ahsani, metode yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia adalah imkanur rukyat. "Dalam metode yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia, tinggi hilal minimal harus tiga derajat, karena mengacu pada standar MABIMS. Sebelumnya standar yang dipakai Indonesia, hanya dua derajat," terusnya.
Ahsani mengharapkan masyarakat bisa dewasa dalam menyikapi perbedaan yang ada. "Tidak perlu merasa paling benar, tidak juga menganggap pendapat yang lain salah. Saling menghargai saja. Dengan agama lain saja kita bisa toleran kok," pungkasnya.