Jaksa Kasus Penjualan Ekstasi Akan Dibela Kawannya

Cuplik.Com - Jakata: Persatuan Jaksa Indonesia akan memberikan bantuan hukum kepada dua jaksa yang diduga terlibat penjualan narkotik, Esther Tanak dan Dara Veranita. Menurut Ketua Persatuan Jaksa Edwin Pamimpin Situmorang, organisasinya akan mencari penasihat hukum untuk mendampingi Esther dan Dara.

“Tentu dengan persetujuan anggota (organisasi) tersebut,” ujar Edwin dalam pesan singkatnya, Senin lalu. Rencana pemberian bantuan hukum kepada kedua jaksa yang terjerat kasus narkoba itu, lanjut dia, memang sesuai dengan anggaran dasar organisasi.

Esther Tanak dan Dara Veranita ditahan polisi sejak Senin pekan lalu. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penjualan narkotik jenis ekstasi.

Kasus ini terbongkar setelah polisi menangkap seorang pegawai Kepolisian Sektor Pademangan, Jakarta Utara, bernama Zaenanto. Dalam penggeledahan, polisi menemukan 100 butir ekstasi di rumah Zaenanto.

Dalam penyelidikan, Zaenanto ternyata bekerja sama dengan anggota Kepolisian Sektor Pademangan, Ajun Inspektur Satu Irfan. Dari tangan Irfan, polisi menyita 200 butir ekstasi. Belakangan, polisi juga menemukan sisa pil yang dibuang Irfan sebelum penggeledahan sebanyak 43 butir pil.

Kepada petugas, Irfan mengaku memperoleh pil haram itu dari Esther Tanak. Polisi menduga ekstasi itu adalah barang bukti kasus narkotik Muhammad Yusuf alias Kebot yang ditangani Esther Tanak dan tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Dara Veranita, ikut ditahan Polisi karena diduga ikut mengetahui “transaksi” antara Esther dan Irfan ini. Masih menurut polisi, kedua jaksa ini, Esther dan Dara, menerima imbalan berupa telepon genggam model mutakhir dari hasil penjualan pil haram itu.

Kejaksaan Agung telah mengeluarkan pernyataan akan menyerahkan proses hukum kedua jaksa ini kepada polisi. Adapun dalam penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kejaksaan telah melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa Esther Tanak telah bertindak lalai sehingga menyebabkan hilangnya barang bukti dari kasus yang menjadi perhatian publik itu.