Tolak Arogansi Terhadap Jurnalis, Ratusan Massa Gelar Demo

Cuplikcom - Indramayu - Ratusan massa yang tergabung dari wartawan, ormas dan lsm serta masyarakat gelar demo di pendopo Indramayu. Mereka menuntut keadilan atas arogansi yang dilakukan oleh oknum pegawai RSUD Indramayu yang berbuat arogan terhadap wartawan Suara Cirebon, Ade Irawan.

Koordinator aksi, Raskhana S. Depari dalam aksinya meminta agar Polres Indramayu mengusut tuntas kasus perampasan dan penganiayaan wartawan Ade Irawan dengan menindaklanjuti proses hukum yang dilakukan oleh oknum bidan rsud Indramayu, Irta sampai dengan proses persidangan PN Indramayu.

"Kami meminta pihak pemkab indramayu melalui sekertaris daerah indramayu agar memberi sanksi tegas terhadap oknum bidan rsud Indramayu irta atas arogansi terhadap jurnalis atau wartawan," ucapnya, Senin (25/09/17).

Selain itu pihaknya meminta Pemkab Indramayu melalui sekertaris daerah Indramayu agar menonaktifkan dokter Lisfayeni dari jabatan dirut rsud Indramayu.

"Copot Dirut Rsud Indramayu," tegasnya.

Pihaknya mendesak Rsud Indramayu terbuka untuk pelayanan publik dan pelayanan informasi sesuai uu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

"Lakukan pelayanan sesuai Undang-undang," paparnya.

Dijelaskannya, pihaknya mendesak pihak rsud indramayu agar tidak mempersulit dan membedakan pelayanan pasien warga miskin yang menggunakan sktm atau bpjs atau kartu miskin lainnya.

"Samakan pelayanan terhadap warga miskin," ungkapnya.

Ditambahkannya, ia meminta pihak pemkab Indramayu untuk memperbaiki pelayanan Rsud Indramayu yang sudah buruk jadi lebih baik.

"Pemkab harus memperbaiki pelayanan Rsud," bebernya.

Pihaknya mendesak DPRD lakukan monitoring dan sering turun untuk melihat langsung pelayanan rsud dan kinerja pegawai di rumah sakit tersebut.

"Dewan harus memonitor kinerja pegawai Rsud," kata Raskhana.

Selanjutnya, mendesak pihak pemkab indramayu dalam hal ini kepegawaian rsud indramayu untuk tegas melakukan perombakan dan peremajaan secara total pegawai di Rsud Indramayu dan membuang oknum oknum pegawai yang dianggap bermasalah.

"Lakukan peremajaan pegawai sekarang juga," tukasnya.

Pihaknya mendesak agar dirut Rsud Indramayu dokter Liffayeni meminta maaf secara terbuka sedikitnya di 10 media lokal maupun media nasional.

"Segeralah meminta maaf," tandasnya.