
"Semoga ini bisa untuk membantu secara ekonominya, dengan membuat warung kecil-kecilan dengan harapan bisa membantu untuk meringankan beban hidup Tarsono dan keluarganya," ujar Ono Surono saat mengunjungi rumah Tarsono didampingi istrinya Setyowati Anggraini Saputro (Anggi) di sela-sela masa resesnya di desa Rancahan blok Plasah kecamatan Gabuswetan, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (7/5/17).
Diketahui, awalnya Tarsono pada Mei 2015 direkrut secara ilegal oleh perekrut perorangan dengan dijanjikan atau diiming-iming akan dipekerjakan ke perusahaan ternama di Malaysia (PT Petronas). Kemudian pada September 2015, Tarsono dan 17 orang temannya diberangkatkan ke Malaysia melalui Nunukan Kalimantan.
Setibanya di Malaysia, Tarsono dan teman-temannya tidak langsung dipekerjakan ke perusahan yang dijanjikan oleh perekrut, namun hanya ditempatkan di suatu tempat penampung TKI di daerah Bintulu, Sarawak Malaysia.
Setelah hampir satu bulan berada di penampungan, Tarsono dan 21 orang temannya dipekerjakan pada perusahan kontruksi kabel listrik (XCD CHINA MAN). Namun baru bekerja selama 3 hari mengalani kecelakaan mobil yang ditumpanginya terbalik, mengakibatkan 2 orang teman kerjanya meninggal dunia dan Tarsono mengalami patah tulang yang sangat berat.
Pasca kejadian tersebut, Tarsono menjual aset pribadi maupun milik keluarga (rumah, kolam ikan, dan lain-lain) untuk berobat dan biaya hidup anak dan istrinya. Sehingga Tarsono dan anak istrinya saat ini menempati rumah kosong milik saudaranya di Desa Rancahan Kecamatan Gabuswetan.
Isteri Tarsono, Kiroah dan juga keluarga merasa senang setelah dikunjungi anggota DPR RI ke kediamannya.
"Alhamdulillah saya merasa senang bisa bertemu secara langsung dengan Bapak Ono Surono, yang selama ini saya hanya tahu di tv saja," tutup Kiroah.