Sementara waktu pendaftaran KPU dilaksanakan pada 26-28 Juli 2015, sisa waktu tinggal menghitung hari. Sisi lain calon independen sudah secara resmi tidak ada satu pasang pun yang terdaftar.
PDIP Indramayu, meski sudah ada 11 nama yang mendaftar, namun hingga saat ini belum ada satu pun nama yang jelas untuk diusung.
"Kita tetap menunggu keputusan DPP," kata Sekjen DPC PDIP Indramayu, H Sirojudin, Sabtu (11/7/15).
Begitu pun dengan Ketua DPC PKB Indramyu, Abas Assafah, yang digadang-gadang siap maju ini, kini pasrah menunggu keputusan DPP PKB seperti apa.
"Tunggu saja keputusan DPP," katanya kemarin.
Sedangkan hal yang sama juga dirasakan oleh partai lainnya Gerindra, PKS, NasDem, Hanura, semuanya sama menunggu keputusan pengurus pusat serta menunggu dan melihat perkembangan politik di tingkat kabupaten.
Hal yang sama juga dirasakan oleh partai incumbent, Partai Golkar, di bawah kepemimpinan Daniel Muttaqien dari kubu Ical ini, sedari awal sudah mengusung ibunya bupati Anna Sophanah untuk dicalonkan kembali. Berharap mendapat restu dari DPP Golkar di tingkat pusat.
Namun, saat ini keputusan pengurus pusat Golkar kembali dimenangkan oleh kubu Agung Laksono. Alhasil, Golkar di Indramayu mengalami kegamangan politik.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin memutuskan bahwa bagi anggota DPR, DPP, DPRD, PNS/TNI/Polri, harus mengundurkan diri sejak KPU meloloskan untuk menjadi calon.
Sementara, beberapa nama seperti Abas Assafah (PKB), Ono Surono (PDIP), Kasan Basari (Gerindra), Ruswa (PKS), adalah nama-nama yang sempat diusung untuk maju dalam Pilbup Indramayu 2015.
Namun adanya keputusan MK tersebut tentu akan berfikir ulang, beranikah mereka mengorbankan kursi wakil rakyatnya?